Sebelum Mulai Bacalah....

Sebelum Mulai Bacalah....
Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

SMP Negeri 3 Gadingrejo Ambruk

Pringsewu - Tanggal 17 Agusutus yang merupakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI semesti dirayakan dengan semangat kebangsaan dan suka cita oleh seluruh rakyat Indonesia. Namun sepertinya hal ini tidak berlaku bagi warga Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Gadingrejo, Kab. Pringsewu. Pasalnya pada 17 Agustus 2009 malam sekitar pukul. 23.00 WIB gedung sekolah yang biasa digunakan untuk ruang belajar roboh tanpa ada sebab yang jelas.


Menurut penjaga sekolah tersebut, Wakidi, peristiwa ambruknya atap bangunan gedung tersebut bermula sekitar pukul 09.00 WIB, saat itu dirinya seperti mendengar bunyi kayu yang akan patah dari gedung yang ditempati untuk belajar kelas VII D, VII E dan VII F. Kemudian Wakidi langsung menelpon Suharsono yang tidak lain adalah Kepala SMP N 3 Gadingrejo dan mengabarkan kalau gedung tersebut sepertinya akan roboh. Sekitar pukul 21.30 WIB, Suharsono sampai di sekolah untuk memastikan kabar yang diterima dari Wakidi. Dan ternyata benar, bunyi retaka kayu penyangga atap bangunan yang terletak tepat di depan ruang guru tersebut, semakin menunjukkan tanda-tanda akan roboh. Setelah sekitar 2 jam lebih bunyi retakan tersebut terdengar, akhirnya kayu penyangga atap tersebut tak mampu lagi menahan beban di atasnya, dan atap yang menutupi ruang kelas VII D ambruk.

Hal tersebut dibenarkan oleh Suharsono, Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Gadingrejo. Dirinya menyatakan kalau kejadiannya memang malam hari, sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu, sekitar pukul 09.00 WIB saya masih dirumah, kemudian ditelepon oleh Pak Wakidi kalau terdengar suara retakan kayu dari lokal VII D, VII E, dan VII F. Kemudian saya langsung menuju lokasi, dan ternyata memang benar kalau itu adalah suara retakan kayu yang kemungkinan atap gedung akan roboh. Melihat kejadian tersebut, saya tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa menyaksikan karena juga takut. Sekitar pukul 22.30 saya kembali ke rumah, dan sesaat kemudian Pak Wakidi menelpon saya dan mengabarkan kalau gedung sudah roboh.
Lebih lanjut, Suharsono menambahkan, beruntung kejadiannya malam hari, jadi tidak ada korban jiwa. Selain itu, sebenarnya saya masih belum percaya kalau gedung tersebut bisa roboh, pasalnya gedung yang dibangun setahun yang lalu sebelum saya menjabat kepala sekolah disini, tampilan fisiknya masih terlihat sangat bagus, bahkan boleh dikatakan gedung tersebut merupakan gedung yang paling baru dari sekian gedung yang ada di sekolah ini.

Akibat peristiwa tersebut, sedikitnya 120 siswa menjadi korban, siswa kelas VII D yang atapnya roboh terpaksa di pindahkan ke kelas lain, termasuk siswa kelas VII E, dan VII F yang masih satu bangunan dengan kelas VII D juga di pindahkan dengan alasan keamanan. Dua ruang sementara pun di gunakan sebagai kelas, Laboratorium IPA dan GSG Sekolah. Sementara itu, jumlah kelas VII yang semula berjumlah 7 kelas dipadatkan menjadi 6 kelas. Dan di bangunan runtuh terbut nampak pula dipasang pengumuman yang mengingatkan para siswa untuk tidak mendekati bangunan.

Peristiwa ini sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kab. Pringsewu di Pringsewu. Sementara itu, Panitia Pelaksan Pembangunan, saat ini masih dimintai keterangan di Mapolsek Gadingrejo, Kab. Pringsewu. (Son)

0 komentar:

Template telah melalui beberapa modifikasi Design By : Kendhin